• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Hakim Heran: Sewa Smelter Swasta Mahal, Ada Apa?

img

Arrowappraisalsinc.com Hai apa kabar semuanya selamat membaca Di Sini saya ingin berbagi tentang Hukum, Pertambangan, Ekonomi yang bermanfaat. Catatan Mengenai Hukum, Pertambangan, Ekonomi Hakim Heran Sewa Smelter Swasta Mahal Ada Apa Jangan berhenti di tengah jalan

Sidang Kasus Korupsi Timah: Hakim Pertanyakan Perhitungan Kerugian Negara

Jakarta, Persidangan kasus dugaan korupsi timah kembali digelar. Fokus utama persidangan kali ini adalah mempertanyakan detail perhitungan kerugian negara yang dilakukan oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Majelis Hakim secara spesifik mempertanyakan dasar perhitungan BPKP yang menyimpulkan bahwa biaya sewa smelter yang dikeluarkan PT Timah terlalu mahal.

Kejanggalan dalam perhitungan tersebut dipertanyakan Hakim, terutama terkait nilai sewa smelter yang disebut mengalami penurunan dari kisaran US$3.700 - US$4.000 di akhir tahun 2020 menjadi US$2.500 - US$2.700. Hakim menekankan pentingnya transparansi perhitungan dan meminta penjelasan detail dari ahli mengenai variabel yang menyebabkan perbedaan harga sewa tersebut. Perbandingan biaya sewa smelter swasta dengan biaya operasional smelter milik PT Timah sendiri juga menjadi sorotan Hakim.

Tolong jelaskan variabel apa saja, kemudian bisa tersimpulkan bahwa itu adalah kemahalan. Itu yang kita butuhkan dari ahli, tegas Hakim.

Saksi ahli dari BPKP, Suaedi, menjelaskan perbandingan harga pokok produksi PT Timah dengan sewa smelter swasta. Suaedi meyakini adanya kerugian negara berdasarkan informasi dari pihak yang sama yang menyebutkan harga sewa smelter seharusnya tidak semahal yang tercatat. Namun, Jaksa Penuntut Umum (JPU) menolak memperlihatkan hasil audit BPKP secara lengkap di persidangan, meskipun Hakim berulang kali memintanya. JPU berdalih bahwa dokumen tersebut merupakan alat bukti dan tidak bisa diperbanyak. Sikap JPU ini menuai pertanyaan dari Hakim, Apakah saudara (JPU) memang tidak mau memperlihatkan?

Kasus dugaan korupsi timah ini telah menarik perhatian publik karena nilai kerugian negara yang fantastis, mencapai Rp300 triliun. Kasus ini menyeret sejumlah nama, termasuk Helena Lim dan Harvey Moeis. Harvey Moeis didakwa melakukan tindak pidana pencucian uang (TPPU) sebesar Rp420 miliar yang diduga berasal dari hasil korupsi timah.

Itulah pembahasan komprehensif tentang hakim heran sewa smelter swasta mahal ada apa dalam hukum, pertambangan, ekonomi yang saya sajikan Terima kasih telah menjadi pembaca yang setia tetap produktif dan rawat diri dengan baik. Jika kamu peduli Sampai jumpa lagi

Special Ads
© Copyright 2024 - arrowappraisalsinc.com is your ultimate destination for all things sports, offering the latest news, in-depth analysis, and live updates from the world of athletics. Whether you're a football fanatic, basketball enthusiast, or a follower of niche sports
Added Successfully

Type above and press Enter to search.

Close Ads